Kondom Perempuan Generasi Kedua

Kondom Perempuan Generasi Kedua Siap Dipasarkan



Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (US Food and Drug Administration- FDA) telah menyetujui kondom perempuan seri FC2. Kondom ini ditujukan untuk melindungi para wanita dari kehamilan tak diinginkan dan penularan penyakit menular seksual.

Desain kondom generasi kedua ini mirip dengan yang sebelumnya, FC1, kecuali bahannya yang terbuat dari karet sintetik yang disebut nitrile dan lebih murah 30 persen. FC1 telah disetujui pemasarannya tahun 1993.

Persetujuan FDA atas FC2 ini akan ditindaklanjuti US Agency for International Development untuk mendistribusikan kondom lewat program global HIV/AIDS.

Perlu diketahui, generasi kondom FC1 telah didistribusikan oleh PBB di 142 negara sampai saat ini.


Kondom Perempuan Belum Pasti Beredar di Yogya



Kondom perempuan belum dipastikan apakah akan beredar di DIY atau tidak. Juga di provinsi-provinsi lain. Selain karena kelompok pro-kontra sama kuat dan ada sisi benarnya , sebagian kalangan juga berpendapat bahwa alat kontrasepsi itu cukup ribet untuk digunakan. 

Demikian disampaikan Heri Sudiyati, Kepala Seksi Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi Badan Koordinas Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY.

Kondom perempuan harus diletakkan jauh ke dalam hingga menutup mulut rahim untuk mencegah sperma masuk.

Jika belum terbiasa, pengguna tidak tahu apakah kondom sudah menutup rapat mulut rahim atau tidak. Untuk memastikan apakah sudah menutup rapat atau belum, tenaga medis bisa membantu. "Tapi kan jadi sangat ribet," ujarnya, Kamis (18/12).

Tak hanya cara memasang, melepasnya pun harus hati-hati, yakni dari arah belakang. Sepintas, bentuk fisik kondom yang berbahan hampir sama dengan kondom laki-laki ini, bisa membuat penggunanya takut. Sebab, di dasar kondom terdapat spons seukuran tutup gelas.

Hingga sekarang BKKBN Pusat belum memberi persetujuan kondom itu beredar di Indonesia. Kalau nanti beredar, menurut Rodhiana Sumarwati, staf Seksi Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi BKKBN DIY, harganya lebih mahal ketimbang kondom laki-laki.

Heri melanjutkan, aktivis perempuan tidak b akal setuju kondom ini karena semakin menyudutkan posisi tawar perempuan. Sebab repot dan membuat si perempuan lagi-lagi tertekan. Namun pemerhati HIV/AIDS beranggapan kondom ini alternatif untuk melindungi perempuan, tatkala si laki-laki tidak mau menggunakan kondom. Dua pihak ini, punya sisi benar masing-masing.

Kondom perempuan yang tahun lalu pernah menjadi tema perbincangan-menyusul pro dan kontra ATM kondom-sebenarnya sudah disuarakan sejak tahun 1990-an. Kondom perempuan sudah dibuat perusahaan swa sta tapi memang tidak beredar bebas. ATM kondom tahun 2006 lalu sempat ada di tiga tempat di Yogyakarta, salah satunya kantor BKKBN DIY . Namun keberadaannya hanya bertahan tak lebih enam bulan karena menuai aksi protes.

Penarikan ATM kondom saat itu sebenarnya karena sudah terjadi salah persepsi. Orang mengira siapa saja bebas memasukkan uang ke ATM lalu keluar kondom (laki-laki) dari ATM . Padahal, yang bisa memakai ATM itu adalah peserta KB. Mereka mendapat semacam koin dari BKBBN, dan koin itulah yang dimasukkan ke ATM, bukan uang logam, kata Heri. 


Kondom Perempuan Bakal Beredar di Balikpapan




Kantor Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (K3BN) Balikpapan akan menyosialisasikan alat kontrasepsi baru, femdom (female condom), kondom untuk perempuan.

"Rencananya akan disosialisasikan di lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB) KM 17," kata Kepala K3BN Yusuf Wahab di Balikpapan, Sabtu (18/10).

Pada 2008 K3BN menganggarkan untuk alat kontrasepsi seperti spiral (IUD), susuk (implan), suntik, pil, kondom, dan femdom sebesar Rp 200 juta.

"Sementara itu, anggaran keseluruhan, seperti membayar pegawai dan untuk acara sosialisasi, sebesar Rp 4,2 miliar," ungkapnya.

Yusuf menjelaskan, untuk jumlah keseluruhan sosialisasi penggunaan femdom, pada kenyataannya angka penggunaan kondom di Balikpapan masih rendah.

Dari data penggunaan tahun 2007, hanya 241 peserta KB yang bersedia memakai kondom, alat kontrasepsi yang paling banyak penggunanya adalah suntik sebanyak 5.735 peserta dan pil sebanyak 2.561 peserta.

Sasaran sosialisasi alat kontrasepsi bukan hanya kepada para pasangan usia subur, melainkan juga para pekerja seks komersial.

"Sebab, selain untuk mencegah kehamilan, alat kontrasepsi juga dapat menghindari penularan penyakit kelamin," ungkap Yusuf.

Femdom yang kini beredar di Balikpapan adalah produk dari DKT Indonesia. Kondom berbahan dasar lateks itu diimpor langsung dari India dan mempunyai busa atau spons yang tertutup untuk menyerap sperma.

Panjang kondom ini 17 cm dengan diameter 6,6-7 cm dan untuk mencegah bersarangnya penyakit, kondom itu juga mempunyai daerah segitiga yang elastis dan fleksibel.