Penyakit Endometriosis

Endometriosis

Penyakit endometriosis merupakan satu
jenis penyakit yang agak luar biasa. Banyak diantara wanita yang tidak
mengetahui tentang penyakit ini, padahal penderitanya bisa dibilang
lumayan banyak. Masalah yang ditimbulkan penyakit ini diantaranya ialah
keguguran dan kemandulan. Ada juga berbagai jenis masalah seperti sakit
sewaktu melakukan hubungan intim atau pendarahan dari anus pada waktu
buang air besar yang sangat sakit.

Endometriosis seringkali tidak mendapatkan perhatian serius baik dari
penderitanya maupun oleh dokter yang memeriksa, karena seringkali rasa
sakit pada saat menstruasi dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya
dialami setiap bulan.

Apakah Sebenarnya Penyakit Endometriosis?

Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang
melapisi dinding rahim. Penyakit endometriosis ini adalah tumbuhnya
jaringan dinding rahim di luar rahim. Lokasi tumbuhnya beragam di
rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang
uterus, daerah di antara vagina dan rectum, juga di kandung kemih.

Gejala penyakit tersebut adalah sakit saat haid, nyeri saat hubungan
seks, dan berkurangnya kesuburan. Diduga hubungan seks dapat mendorong
aliran darah haid yang mengandung sel-sel dinding rahim kembali ke
saluran telur dan ke rongga perut, sehingga dapat tumbuh di tempat yang
tidak sebenarnya. Tentang hubungannya dengan kanker belum diketahui
apakah hubungan seks saat haid dapat menyebabkan kanker atau tidak.

Pada endometriosis, jaringan rahim yang menyimpang ini berjalan seperti
jaringan normal, sehingga menyebabkan perdarahan abnormal atau rasa
sangat sakit dan kram pada waktu datang bulan. Penyakit biasa terjadi
pada wanita antara usia 30-40 tahun.

Gejala-gejala bisa dirasakan jika panggul mengalami kesakitan, 1 minggu
sebelum datang bulan yang makin bertambah sakit sampai pendarahan
berkurang.

Apa Penyebab Endometriosis

Sampai saat ini para dokter belum mengetahui alasan yang pasti mengapa
endometrium sampai dapat tumbuh di luar rahim. Sejauh ini hanya
diketahui bahwa endometriosis banyak ditemui di kalangan perempuan yang
keluarganya menderita endometriosis juga. Ada beberapa teori yang
menjelaskan mengapa endometrial implant dapat sampai keluar rahim.

Terdapat beberapa teori yang diuraikan mengenai hal ini. Diantaranya
ialah adanya kemungkinan darah kotor melimpah atau tumpah ke belakang
rahim melalui saluran fallopian. Ada juga yang mengatakan endometrium
ini dibawa ke tempat lain melalui saluran darah atau saluran kelenjar
dan bisa juga karena wanita-wanita yang sering tertekan jiwanya
(stress).

Tanda-tanda Endometriosis

Tanda
paling umum adalah rasa sakit yang parah pada perut bagian bawah, bisa
terasa sekali-kali maupun terus-menerus, atau bisa juga terkait dengan
masa menstruasi. Rasa sakit ini seringkali tidak tertahankan sehingga
menyebabkan penderitanya tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa.
Rasa sakit ini sering kali menjadi lebih parah selama berolahraga,
selama berhubungan seks, atau sesudah pemeriksaan panggul.

Gejala lainnya bisa berupa menstruasi yang sangat berat, sakit punggung
bagian bawah, sulit buang air besar, diare, atau merasa sakit bahkan
mengeluarkan darah ketika buang air kecil. Endometrial implant ini juga
bahkan dapat menekan organ tubuh yang membawa kotoran keluar dari
tubuh, seperti kandung kemih, usus, dan rectum.

Walaupun demikian, bila kita mengalami gejala-gejala di atas, tidak
serta- merta berarti bahwa kita mengalami endometriosis. Gejala ini
juga mungkin disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya infeksi. Oleh
karena itu, kita harus segera ke dokter dan menceritakan apa yang kita
alami dengan lengkap dan jelas.

Endometriosis bisa juga menyebabkan keguguran pada kehamilan. Penyebab
pastinya belum diketahui, tetapi ada kemungkinan endometriosis
menyebabkan gangguan dalam hormon wanita yang menimbulkan keadaan
keracunan sehingga menganggu pertumbuhan janin. Kadangkala wanita yang
mengidap penyakit endometriosis bisa beberapa kali mengalami keguguran.

Perawatan dan Pengobatan

Bagi wanita yang sering mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan
diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Melalui
pemeriksaan terhadap rahim dengan pemeriksaan ultrasound melalui
vaginal sonography.

Jika terdapat ‘chocolate cyst’ ataupun keadaan rahim yang terbalik
(retroverted), pembedahan akan dilakukan. Pembedahan akan membetulkan
rahim dengan menjahit rahim ke otot perut di bagian depan
(ventro-suspension of the uterus). Setelah ini dilakukan, bagian
peranakan serta bagian sekitarnya akan dibasuh dengan cairan untuk
menghilangkan segala kotoran dan keracunan yang dikeluarkan oleh
endometriosis. Jika pembedahan pada saluran fallopian, tersumbat ketika
pembedahan, maka pembedahan akan dilakukan sekali lagi.

Selain operasi, perawatan bisa dilakukan dengan minum obat, diantaranya
obat yang mengandung hormon Progesterone. Bahkan seiring dengan
kemajuan ada juga pengobatan dengan cara penyuntikan sebulan sekali.

sumber : Indosiar.com